KREDIBELL.COM {METRO) – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro akan memberikan kompensasi kepada warga disekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karangrejo yang benar-benar terdampak dari tempat pembuangan sampah tersebut.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, Pemkot Metro tidak akan tutup mata dengan kondisi warga disekitar TPAS Karangrejo. Karena itu, pemerintah akan memperhatikan warga yang terdampak.
“Pastinya kita tidak akan tutup mata ya dengan warga disekitar TPAS Karangrejo. Nanti bagi warga yang benar-benar terdampak TPAS itu akan kita perhatikan,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (14/12).
Menurut Wahdi, nantinya perhatian yang diberikan salah satunya yakni pemberian jaminan kesehatan atau pemulihan biaya kesehatan kepada warga yang benar-benar terdampak oleh TPAS Karangrejo.
“Jadi tidak pernah terbersit sedikitpun niatan Pemkot Metro untuk mengabaikan dan melalaikan masyarakat disana,” katanya lagi.
Wahdi menjelaskan, Pemkot Metro kedepan juga akan merevitalisasi TPAS Karangrejo. Ini, agar warga yang berada disekitarnya tidak akan merasakan dampak buruk dari TPAS tersebut.
Upaya tersebut, lanjut dia, sudah mulai dilakukan yakni dengan pembangunan infrastruktur jalan dan drainase diwilayah sekitar TPAS Karangrejo.
“Pemerintah tidak akan memberikan janji-janji namun akan melakukan aksi langsung secepatnya,” tegasnya.
Ia menuturkan, semua hal tersebut dilakukan karena selaras dengan keinginanya untuk mewujudkan Kota Metro sebagai kota zero waste atau bebas sampah.
Namun, tambah Wahdi, upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. Karena itu, ia meminta agar masyarakat berperan aktif untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPAS.
“Karena itu saya mengajak masyarakat untuk menggunakan mengurangi produk sekali pakai dengan lebih bijak demi mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah,” imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya Masyarakat RW 09 Kelurahan Karangrejo, Metro Utara mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah khususnya dalam hal kesehatan bagi warga yang berdekatan dengan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Karangrejo.
Sebab, selama 37 tahun adanya TPAS tersebut warga sekitar tidak pernah mendapat pemeriksaan kesehatan dari pemerintah.
Ketua RW 09, Kelurahan Karangrejo, Dodo mengatakan, selama ini warga tidak pernah mendapat penyuluhan kesehatan baik dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan setempat. Padahal, dampak dari adanya TPAS tersebut sangat dirasakan oleh warga.
“Hampir 37 tahun lebih kami ini terdampak akibat limbah sampah, sudah terlalu lama kami bersabar. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan akibat limbah sampah TPAS, mulai dari sampah yang sering tercecer di jalan, serangan lalat, hingga penyakit gangguan pernapasan,” kata dia saat diwawancarai, Sabtu (3/12).
Dikatakanya, sejak sampah di TPAS semakin banyak dan menumpuk, masyarakat di sekitar area TPAS banyak warga yang mulai sakit gangguan pernapasan.
“Jadi kayak ada flek di paru-paru gitu. Warga mulai beli air minum, jarang pakai air sumur untuk minum. Saya juga gak tahu ya, gangguan pernapasan itu dampak dari limbah sampah TPAS atau tidak, tapi semenjak sampah mulai banyak, ya itu pada sakit pernapasan, balita ada, anak-anak ada, orang tua apalagi,” ucapnya.
Dodo meminta Pemkot Metro dapat memberikan kompensasi berkelanjutan kepada warga terdampak TPAS, terutama terkait kesehatan.
“Boro-boro bantuan, ini aja tim dari puskesmas meriksa kesehatan warga baru-baru ini aja karena ada gejolak di masyarakat. Sudah capek, 37 tahun lo kami ini sabar, kami juga sempat marah karena dengar TPAS mau dilebarkan, kami nolaklah. Kami ini diperhatikan lo, kasih vitamin kek, bantuan kompensasi apa kek, kalo perlu dibuat perda, masalah kesejahteraan kami ini,” imbuhnya.
Ia mengaku pesimis rencana Pemkot Metro membangun tenpat daur ulang sampah mini bakal terealisasi. Menurutnya, wacana tersebut hanya akan seperti proyek pengadaan daur ulang sampah sebelumnya. (Rio)