Kredibell.com (Mesuji) – Dikepalai oleh Tri Yulianti, SMK Negeri Mesuji Timur saat ini masih melakukan pungutan kepada Seluruh Murid Baru Kelas 10. Para Wali murid harus merogoh kocek sejumlah Rp 2,2 juta untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah milik negara tersebut.
“Orangtuaku diminta bayar uang gedung Rp 1,5 juta dan uang seragam 700 ribu, Mas,” aku salah seorang Siswa kelas 10 SMKN 1 Mesuji Timur yang enggan indentitas dibuka ke publik, Senin (5/8/2024).
Saat hendak diklarifikasi terkait hal itu, ternyata Kepala SMKN 1 Mesuji Timur, Tri Yulianti tidak berada di sekolah di saat jam kerja, Senin pagi, 5 Agustus 2024.
Ketika itu, segenap dewan guru yang menerima kunjungan awak media, tak mampu menjelaskan dan menerangkan penyebab ketidakhadiran pimpinannya di sekolah. Sampai akhirnya, awak media pamit pergi usai memperoleh nomor WhatsApp Kepsek Tri Yulianti.
Sementara, Kepsek Tri Yulianti saat dihubungi via WhatsApp dengan beberapa pertanyaan seputar dugaan praktik pungli yang terjadi di sekolahnya itu, dirinya hanya membalas pesan dengan mengirimkan segambar photo.
“Saya ada acara di dinas,” caption photo yang dikirim olehnya itu.
Untuk diketahui, larangan Sekolah Negeri menjual, mengondisikan penjualan,bahkan mengarahkan pembelian seragam sekolah pun tidak diperbolehkan yang sebagai telah diatur dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022.
“Pungutan uang seragam oleh sekolah negeri aja dilarang, apalagi uang gedung. Itu (SMKN 1 Mesuji Timur) udah kayak sekolah swasta ya. Hebat Buk Tri,” ujar Tokoh Masyarakat setempat.
Ia mengaku kecewa mengetahui kabar dugaan pungli di sekolah yang berada di desanya tersebut.
Hingga berita diupload, Kepsek Tri Yulianti belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.(Gst)
