KREDIBELL.COM (TULANG BAWANG) – Kabupaten Tulang Bawang memiliki bibir pantai sepanjang 50 kilometer lebih, setiap harinya ratusan kapal nelayan hilir mudik mencari tangkapan hasil laut, mulai dari ikan, udang, rajungan dan lain sebagainya sesuai musim yang ada, namun kini para nelayan tersebut mengalami kesulitan mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar untuk kebutuhan mesin kapal mereka guna pergi melaut, Rabu, (13/04/2022).
Hal ini sudah berlangsung sejak sebelum bulan suci ramadhan, tentunya ini berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat nelayan, karena akibatnya jika tidak mendapatkan solar, maka para nelayan tidak bisa pergi mencari rezeki untuk keluarganya.
Demikian disampaikan Daeng Tapala, salah satu Pembina Nelayan di Kampung Pasiran Jaya Kuala Seputih, yang mengatakan bahwa sejak beberapa waktu belakangan ini para nelayan kesulitan mencari BBM jenis solar.
“Meskipun ada harganya, namun barangnya tidak ada atau tidak mencukupi bagi seluruh nelayan, sehingga bagaimana para nelayan ingin melaut jika tidak ada BBM solar, alhasil para nelayan mencari dan mendapatkan BBM solar dari daerah lain, namun dengan harga yang lebih mahal, itu pun tidak bisa mencukupi kebutuhan nelayan dan masih kurang,” keluhnya mewakili para nelayan.
Sementara itu, Sekretaris Kampung Sungai Burung, Mashuri membenarkan bahwa saat ini masyarakat di Kampung Sungai Burung juga mengalami kesulitan akan BBM jenis solar untuk masyarakat gunakan dalam beraktivitas mencari hasil tangkapan di laut.
“Masyarakat selama ini sebenarnya sudah sangat mengeluh akan sulitnya mendapatkan BBM jenis solar, namun tetapi masyarakat tidak berani menyampaikan hal tersebut meski hanya melalui Medsos, karena takut terjadi sesuatu kepada mereka, ya namanya juga terkadang mereka tidak mengerti, jadi lebih baik diam meratapi nasib,” ungkapnya.
“Selama ini juga para pembina nelayan takut kepada aparat dalam persolaan BBM solar, mereka kira itu salah, padahalkan tidak masalah, sebab dari mana lagi nelayan mendapatkan BBM jenis solar, jika bukan dari SPBU, masak nelayan mau pakai Dexlite, bisa-bisa malah merugi nelayan karena harganya yang mahal,” imbuhnya.
Sedangkan di Kampung Kuala Teladas, Bambang salah satu pembina nelayan mengatakan bahwa diwilayahnya juga mengalami kesulitan akan BBM jenis Solar, meskipun sama seperti beberapa Kampung nelayan lainnya di Kabupaten Tulang Bawang yang memiliki surat rekomendasi dari Pemda setempat untuk pembelian BBM jenis solar ke SPBU-SPBU yang ada di Tulang Bawang.
“Meski begitu pengiriman dari SPBU yang ada, masih jauh dari kata cukup, sangat kurang untuk masyarakat nelayan, alhasil jika ada pengiriman maka akan langsung dibagikan kepada masyarakat nelayan seperti pembagian sembako,” ujarnya.
Sama halnya seperti di Dusun Minak Jebi Kampung Dipasena Abadi, dikatakan Herman, Kepala Dusun setempat, yang menjelaskan bahwa diwilayahnya masyarakat nelayan juga turut mengalami kesulitan dalam mendapatkan BBM jenis solar.
“Masyarakat ditempat kami juga sulit mendapatkan BBM solar, nanti dulu bicara harganya, yang penting ada barangnya, padahal disini dari mana saja solarnya kami ambil, yang penting kebutuhan nelayan terpenuhi, pendistribusian tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan Para Nelayan,” tutupnya.(Man/mad)