Kredibell.com (Mesuji) – Kepemimpinan Mantan Bupati Mesuji, Khamamik (eks Koruptor) ternyata masih ada yang melekat dalam ingatan dari pejabat-pejabat. Menurut kesaksian seorang ASN, ungkap kisah kepemimpinan Khamamik dua tahun sebelum dirinya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
“Info ini 99% fakta atau benar. Dari tahun 2017 sampai 2019. Tepatnya sejak bulan Mei tahun 2017 sampai dia (Khamamik) tertangkap KPK pada bulan Februari tahun 2019. Jadi kalau anak honor daerah mau ambil atau ditertibkan SKnya diminta 10 sak semen. Sementara ASN/PNS kalau urus kenaikan pangkat diminta 20 sak semen. Kalau PNS atau ASN mau pindah keluar daerah, diminta 2 sampai 3 ratus sak semen, atau sering juga dimintai material besi-besi ukuran 6 8, dan 10 oleh Bupati Khamamik di masa itu,” ungkap ASN yang enggan disebutkan identitasnya, Sabtu (16/11/2024).
Ia mengaku dirinya turut dipaksa menuntaskan aksi gratifikasi ala Khamamik tersebut. “Karena aku termasuk yang ikut diminta menuntaskan perbuatan itu. Kalau guru ga ngasih semen, gak keluar SK, kenaikan pangkat atau golongannya. Pas rolling kepala sekolah juga begitu. Merata seluruh dinas atau instansi diberlakukan juga harus aksi gratifikasi kirim sejumlah material,” tambahnya.
Praktik dugaan gratifikasi ala Khamamik itu, kata dia, muaranya di Taman Kehati, yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjung Raya.
“Gimana itu ya, dengan kegiatan pengadaan semen dibeli dengan kontrak kerja dengan pihak ketiga?,” mirisnya mengenang masa itu.
Hal senada juga diungkapkan oleh sosok yang sempat mendampingi Khamamik berkiprah di periode keduanya menjabat sebagai Bupati Mesuji.
“Jadi sejumlah material gratifikasi itu sudah terkumpul di Taman kehati itu disimpan dahulu olehnya. Nanti pas ada proyek bangunan, Khamamik pakai material yang sudah terkumpul tersebut. Lalu nota belanja dari sejumlah pengiriman material tersebut dicairkan ke BPKAD Mesuji. Rata-rata bagi ASN atau PNS yang urus pindah atau kenaikan pangkat diminta sejumlah uang Rp 15 sampai 20 Juta,” ujarnya yang telah menunaikan syariat Islam ibadah berangkat haji itu.
Pesan singkat dari awak media terkait pemberitaan ini yang dikirim ke dua nomor WhatsApp Khamamik, hingga berita ini diupload tak juga mendapatkan balasan.
Alhasil, Khamamik belum berhasil dikonfirmasi. Dimungkinkan dirinya sedang sibuk mengkampanyekan istrinya Elfianah, Calon Bupati Mesuji. (GST)