Kredibell.com (Mesuji) – Bendahara Muslimat NU Mesuji, Ibu Umi sedikit bicara menjawab konfirmasi awak media soal isu dugaan Dana Kas atau Dana Hibah organisasinya senilai Rp 200 Juta diduga dipakai untuk kampanye oleh Oknum.
Percakapan mereka itu terjadi melalui sambungan panggilan WhatsApp, pada Sabtu (19/10/2024) sekitar jam 10 wib pagi.
“Enggak, enggak tau aku, udah ya makasih gitu aja assalamualaikum,” singkat Ibu Umi menjawab sejumlah pertanyaan awak media seputar realisasi dan dugaan penyalahgunaan Dana Kas atau Dana Hibah organisasinya tahun 2024 ini.
Sikap Bendahara Muslimat NU Mesuji Ibu Umi tersebut memperoleh penilaian dari Anggota DPRD Mesuji yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan “Takut dia gus,” ujarnya yang telah dua periode menjabat sebagai DPRD Mesuji itu.
Menurutnya, Ibu Umi sudah sepatutnya bersikap menjunjung tinggi ketentuan kewajiban keterbukaan informasi publik diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
“Muslimat NU itu kan organisasi kemasyarakatan, yang isinya Masyarakat juga. Seharusnya dia bersikap terbuka soal penggunaan dana Kas atau dana hibah organisasinya kepada media untuk meluruskan isu-isu miring yang beredar di Masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu awak media belum berhasil menemukan keberadaan kantor sekretariat Muslimat NU Mesuji hingga berita ini diupload. Sementara Kepala Kesbangpol Mesuji, Taufik Widodo menceritakan bahwa dirinya pernah mendatangi kantor tersebut beberapa waktu lalu.
“Dulu saya pernah ke kantor Muslimat NU, kalau gak salah dekat Puskesmas Brabasan letaknya, coba dicek bro,” sebut Taufik ketika dikonfirmasi.
Untuk diketahui, Pemerintah Daerah Mesuji di tahun 2024 menggelontorkan dana hibah kepada sejumlah organisasi kemasyarakatan melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setdakab Mesuji senilai Rp 1.125.000.000.
Salah satu penerimanya ialah Muslimat NU Mesuji tahun 2024 ini menerima dana hibah sebesar Rp 200 Juta.
“Soal pelaporan pertanggungjawaban realisasi dana hibah ke Muslimat NU Mesuji itu nanti di bulan Januari tahun depan. Soal isu itu, saya enggan berkomentar. Kita lihat nanti bagaimana SPJnya ya,” ungkap Kabag Kesra, Andri Jasman dikonfirmasi, Kamis (17/10/2024). (GST)
