Kredibell.com (Mesuji) — Informasi mengejutkan datang dari Gudang Bulog Mesuji, yang berada di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur. Betapa tidak, di tengah hiruk-pikuk Masyarakat atas fenomena melejitnya harga beras naik hingga tembus di pasaran sebesar Rp13 ribu – Rp14 ribu per kilogram, ternyata ada stok bantuan beras sebanyak 250 ton tersimpan rapi di gedung tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bulog Mesuji, Dicky saat memberikan klarifikasi soal adanya dugaan (Oknum-oknum) pihaknya menjual beras dalam skala jumlah yang besar secara komersial dengan diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya baru menjabat sebagai kepala gudang Bulog Mesuji dua bulan. Semenjak itu sepengetahuan saya sebutir beras pun tidak pernah terjual. Yang ada di gudang kita tersimpan sebanyak 250 ton beras bantuan pangan dua pekan terakhir namun belum dikemas,” jelas Dicky saat dikonfirmasi pada (7/9/2023).
Ia mengatakan, sampai saat diungkap olehnya ke awak media, pihaknya belum menerima surat perintah mendistribusikan beras bantuan pangan itu kepada Masyarakat penerima manfaat.
“Ya kami nunggu surat perintah turun ke kami, kalau sudah ada pasti langsung kami distribusikan ke Masyarakat,” ujarnya.
Mendengar kabar ini, seorang janda (35) beranak dua menyayangkan hal ini. Karena menurutnya, di saat situasi kenaikan harga beras fantastis seperti inilah merupakan waktu yang paling tepat penyaluran program bantuan pangan ini kepada Masyarakat luas.
“Bayangkan aja harga beras paling murah sekarang mencapai Rp13 ribu per kilogram. Sungguh betapa bahagia lalu sumringahnya kami, ditengah situasi ini bantuan pangan datang menghampiri kami,” andai Ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara, Kepala Bidang Dinas Ketahanan Pangan Mesuji, Arif siap mendukung dan mefasilitasi atas temuan tim awak media soal dugaan kemelut di Gudang Bulog Mesuji.
“Viralkan saja, kita siapin bukti lapor satgas pangan,” balas Kabid Arif melalui sambungan WhatsApp. (GST)