Kredibell.com (Mesuji) — Cepat tanggap atas viralnya pemberitaan Haji Kholil selaku pemilik Kios Adi Jaya memperkaya diri dan golongannya melakukan rangkaian penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Rawa Jitu Utara (RJU), PJ Bupati Mesuji, Sulpakar segera terjunkan Tim Komisi Pengawas Pupuk & Pertisida (KPPP) Kabupaten Mesuji demi mengungkap fakta yang sebenarnya.
“Viralnya pemberitaan ini sudah jadi perhatian khusus Pak Sulpakar. Besok Jumat atau lusa tim KPPP Mesuji diterjunkan langsung olehnya guna melakukan pendalaman ungkap fakta-fakta yang sebenarnya,” ujar Kadis Pertanian, Pariman saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023).
Kadis Pariman menjelaskan Tim KPPP Mesuji terdiri dari beberapa anggota yang berasal dari ASN Dinas Pertanian Mesuji, ASN Dinas Koperindag Mesuji, pihak Kepolisian dan Kejaksaan Mesuji.
Tak hanya Tim KPPA Mesuji, sambung dia, pihak Distributor yang menaungi Kios Adi Jaya juga dihadirkan saat proses pemeriksaan pihak-pihak terkait demi ungkap fakta sebenarnya atas viralnya pemberitaan ini.
“Jika dalam pemeriksaan ditemukan fakta dan bukti-bukti yang menguatkan adanya perbuatan pidana yang melanggar hukum, nanti langsung kita tindaklanjuti ke proses hukum dari perwakilan Kejaksaan dan Kepolisian Tim KPPP Mesuji,” urainya.
Awak media ini pun mendapatkan lagi keterangan yang mencengangkan perbuatan penyimpangan pupuk subsidi yang dilakukan oleh Haji Kholil. Adalah Camat RJU, Samijo mengaku juga sebagai korban terpaksa membeli pupuk subsidi dari Kios Adi Jaya dengan harga tinggi diatas HET.
“Saya kena juga loh, beli pupuk di situ harganya mahal melebihi harga HET,” keluh Camat Samijo via sambungan telepon karena dirinya sedang Dinas Luar Daerah beberapa hari ke depan.
Pada Kamis siang, 8 Juni 2023 awak media bersama rekannya mendatangi Kios Adi Jaya yang terletak di Desa Panggung Jaya, guna melaksanakan konfirmasi langsung dengan Haji Kholil. Namun, yang bersangkutan tidak berhasil ditemui.
Awak media beserta rekannya hanya berjumpa dengan sosok seorang pria muda bernama Diki yang menjaga Kios Adi Jaya. Dirinya mengaku anak dari Haji Kholil.
Haji Kholil pun sempat beberapa kali dihubungi oleh awak media, nomor telepon dalam keadaan aktif namun tak merespon.
“Diki sempat tak mau menemui kami. Dan kami melemparkan beberapa pertanyaan, dia hanya diam sesekali senyum terpaksa. Karena tak nyaman dengan sambutan itu, kami putuskan pergi,” terang Ismail LSM Kaki yang bersempatan mendampingi awak media ini ke TKP.
Ismail berharap Tim KPPP Mesuji dan pihak Distributor tegas dan transparan kepada publik dalam mengungkap fakta sebenarnya kasus ini.
“Tim KPPP Mesuji yang nanti terjun melakukan pengungkapan fakta yang sebenarnya atas perbuatan Haji Kholil. Jika nanti dalam pemeriksaan ditemukan fakta dan bukti penyelewengan penyaluran pupuk subsidi, sanksi pencabutan ijin distribusi dan penyaluran saya minta harus dilakukan. Para pelakunya pun harus dijerat hukuman pidana, mengingat ini termasuk kejahatan luar biasa yaitu penyimpangan subsidi petani,” harapnya.
Sebelumnya, menanggapi pemberitaan pertama, yaitu keterangan dari Bendahara Gapoktan Desa setempat, menyebut Babinsa juga turut diberi Haji Kholil fee rutin, perwakilan Babinsa wilayah RJU, Ludin membantah keras hal itu.
“Saya menyatakan kabar itu tidak benar adanya. Karena kami 13 Babinsa yang bertugas di wilayah RJU tidak pernah menerima fee atau apapun dari Haji Kholil,” pungkasnya. (GST)