Beranda Daerah Pernah Kecewa Gagal Dapat Baperlahu, 100 Keluarga Ini Tercengang Elfianah Berulah!

Pernah Kecewa Gagal Dapat Baperlahu, 100 Keluarga Ini Tercengang Elfianah Berulah!

532
0
BERBAGI

Kredibell.com (Mesuji) — Dipastikan tak pernah diinginkan oleh 100 keluarga calon penerima Bantuan Perumahan Layak Huni (Baperlahu) dari Pemda Mesuji tahun 2016-2017 silam yaitu mengalami trauma sebab kecewa karena impian mereka untuk punya rumah sendiri yang sempat diperjuangkan bersama-sama, akhirnya program tersebut kandas gagal total sulit direalisasikan.

Anggaran sekitar Rp 2,6 Milyar dari Kasda Mesuji saat itu, konon katanya terpaksa harus dikembalikan lagi ke asalnya.

Penyebabnya, ungkap beberapa nara sumber terkait kepada awak media, gagal total program ini karena tidak tersedia akses jalan yang layak dan memadai untuk berlangsungnya kegiatan mobilisasi angkutan berbagai macam bahan material ke lokasi proyek perumahan tersebut.

“Jadi dana nya sudah standby di dalam rekening kelompok sejak akhir tahun 2016 seingat saya, sampai di pertengahan atau akhir tahun 2017 faktanya belum jua ada progres pembangunan. Karena itu akhirnya kami menyerah lalu memutuskan untuk kembalikan anggaran pemerintah tersebut ke rekening asalnya,” ingat Muren, seorang ASN andalan Dinas PUPR Mesuji di zaman itu, Sabtu (2/11/2024).

Muren terus mencoba mengingat-ingat lagi rincian tugasnya kala itu. Dirinya memastikan 100 keluarga calon penerima Baperlahu yang gagal terlaksana tersebut dipastikan telah menyumbangkan waktu, tenaga, dan sejumlah uang untuk ikut andil dalam proses tahapan memantapkan kesiapan lokasi lahan sesuai rencana program pengentasan kemiskinan daerah tertinggal berupa pembangunan perumahan layak huni sebanyak 100 unit.

“Jadi dulu 100 keluarga calon penerima Baperlahu itu dibagi menjadi beberapa kelompok, terus mereka diberi tugas ikut serta gorong royong membantu proses pemantapan lokasi perumahan. Sejumlah alat berat dari Alkal Mesuji diterjunkan ke lokasi, nah Masyarakat patungan duet utk pengadaan batang kelapa sebagai piting jembatan atau alas exspator bekerja. Tiap satu keluarga bayar iuran senilai ratusan ribu kala itu. Dan hasilnya tanah rawa 3 hektar itu rata tertimbun padat dan rapi, terkapling-kapling pekarangan lengkap dengan batas-batas saluran siring airnya untuk lokasi 100 unit perumahan kelak,” paparnya menuntaskan semuanya yang diketahuinya.

Sebab sebelumnya, Muren sampai bersumpah menyakinkan bahwa dirinya betul-betul tidak mengetahui soal status kepemilikan atau riwayat lahan Baperlahu gagal itu.

Lahan seluas 3 hektar itu terletak cukup dekat dengan hamparan bibir pantai Desa Sungai Cambai. Dijelaskan mantan Kepala Desa setempat, Ibadah bahwa dahulu lahan rawa seluas 3 hektar tersebut sudah dibayarkan oleh Pemda Mesuji.

Ibadah menceritakan, dahulu pada tahun (2016-2017) lalu, lahan rawa 3 hektar itu adalah milik Agam, seorang petani warga sekitar.

“Karena ada kebutuhan ketersediaan lahan untuk realisasi program Baperlahu 100 unit khusus untuk Masyarakat Sungai Cambai, oleh inisiatif sejumlah tokoh masyarakat yaitu bernama Juirmansyah dan Nadi bergerak cepat memfasilitasi Pemda Mesuji melakukan akad proses jual tersebut dengan pihak bersangkutan. Kalau soal angka uang transaksi itu saya lupa, coba tanya ke yang lain ya,” ungkapnya lagi.

Setelah pernah kecewa gagal memperoleh Baperlahu, 100 keluarga itu sekarang ini pun tak terhindarkan dibuat tercengang oleh perbuatan Elfianah istri Khamamik seorang Mantan Bupati Mesuji itu.

Betapa tidak, lahan seluas 3 hektar calon lokasi perumahan 100 Keluarga Desa Sungai Cambai yang dari tahun 2016 lalu telah menelan anggaran ditaksir mencapai ratusan juta untuk biaya rehabilitasi penimbunan lahan yang awal rawa menjadi daratan padat serta sudah sempurna karena lahan dibentuk kaplingan 100 pekarangan rumah itu tiba-tiba saja tanpa pemberitahuan atau persetujuan 100 keluarga itu terlebih dahulu, Elfianah berulah melakukan penanaman sejumlah bibit sawit diatas lahan 3 hektar tersebut.

Alhasil sketsa kaplingan pekarangan yang semula sudah terbentuk itu berubah penampakannya sesuai dengan kebutuhan kepentingan pembuatan kebun sawit di atas lahan seluas 3 hektar itu yang diduga merupakan aset Pemda Mesuji. Kini kebun sawit Elfianah ini diperkirakan warga setempat sudah berumur 2 tahun.

“Sangat mengejutkan bukan, kok bisa berulah begitu. Diluar Nurul banget. Astaghfirullah,” tanya tokoh Masyarakat sungai cambai berinisial (AC) kepada awak media usai menyampaikan sepenggal kisah kesaksian dirinya atas perbuatan mencengangkan Elfianah itu.

Dari itu sempat ada, lanjut AC bercerita, beberapa kepala keluarga calon penerima Baperlahu yang gagal terlaksana beberapa kali melakukan klaim kepemilikan atas lahan kebun tanaman sawit Elfianah itu.

“Hingga saya sampai dengar sendiri, ketika Elfianah dipertanyakan oleh Warga atas perbuatan yang dinilai diduga tindakan melawan hukum yang dengan sengaja ia melakukan perusakan, penyerobotan lahan yang bukan miliknya itu ditengah keramaian berkumpulnya Masyarakat, Elfianah menipis sangkaan itu dan mengaku ulahnya itu hanya menumpang menanam sawit di atas lahan tersebut.”

“Lucu banget deh, dia tampaknya terdesak saat itu di tengah keramaian orang banyak, dengan nada cukup jelas terdengar ia menyakinkan bahwa yang dia lakukan itu hanya menumpang menanam sawit di lahan itu,” pungkasnya.

Sampai berita ini diupload, awak media belum berhasil menyajikan informasi secara lengkap atas status kepemilikan lahan 3 hektar tersebut. Beberapa pejabat BPKAD Mesuji kurang tanggap atas permintaan daftar atau pengecekan data inventarisir aset-aset Pemda Mesuji berupa lahan pertanian atau aset lahan kosong yang tersebar di sejumlah wilayah 7 kecamatan setempat.

Begitu pula pihak-pihak Dinas Permukiman Mesuji yang membidangi persoalan ini juga belum berhasil dikonfirmasi awak media. Pesan singkat awak media hanya dibaca namun tak dibalas. Begitu juga panggilan telepon berakhir tak terjawab beberapa kali oleh Kadis Permukiman Mesuji, Murni.

Sementara Kabid Pertanahan Dinas Permukiman Mesuji, Putrawan nomor telpon dirinya dalam keadaan tidak aktif saat dihubungi awak media sebelumnya.

Untuk diketahui, Elfianah merupakan kandidat Calon Bupati Mesuji dalam perhelatan Pilkada Mesuji tahun 2024 yang kurang dari satu bulan lagi diselenggarakan serentak 27 November 2024.

Berkaitan dengan persoalan Elfianah berulah mencengangkan dan atas pencalonannya itu, diharap oleh segenap pihak tidak menjadi biang penghambat yang menyebabkan awak media kesulitan mengungkap fakta kebenaran dibalik ulah Elfianah mencengangkan itu.

Seyogyanya sesuai amanat undang-undang keterbukaan informasi publik, pejabat atau ASN berwenang atau membidangi persoalan ini diharapkan responsif dan profesional atas kewajiban memberikan pelayanan bagi publik.

Sementara Elfianah ketika dihubungi Beberapa oleh awak media tak merespon, sehingga berita ini diupload dirinya belum menyampaikan klarifikasi atas permasalahan tersebut. (GST)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here